Langsung ke konten utama

Empat Bulan Tidak Diberi Uang Makan, Kantor Sat Pol PP Dipalang

 





Maluku-SBB, aspirasirakyat.co.id// Para tenaga honorer Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kabupaten Seram Bagian Barat melakukan Pemalangan pintu kantor Satpol PP.


Aksi Pemalangan pintu kantor tersebut dilakukan karena sudah jalan empat (4) bulan mereka tidak mendapati uang makan, sementara selama ini mereka sudah bekerja sesuai kewajiban sebagai Polisi Pemerintahan.


Mereka juga terus dijanjikan akan di bayarkan, namun sampai dengan hari ini tidak ada kabar apapun dari Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP) Salahudin S Siahuta terkait permasalahan ini. Dan hal ini dibenarkan oleh salah satu dari para penuntut hak Anthoni Upessy kepada awak media Aspirasirakyat lewat telepon seluler pada Senin (28/04/25).



Upessy menegaskan bahwa hari ini juga hak mereka harus dibayarkan sesuai waktu dimana mereka sudah menjalankan kewajiban baik dalam piket maupun ada dalam pengamanan sehingga jika mereka diberikan sebagian, maka mereka tetap akan beraksi. " Katong (kita) pung (punya) rumah tangga mau makan apa kalau selama 4 bulan ini seng (tidak) kasi (berikan) katong pung hak, jadi apapun itu hari ini juga katong minta hak dibayarkan full",ungkapnya


Selain itu Upessy juga mengatakan kalau jika tidak ada tanggapan, maka mereka akan menemui Bupati Kabupaten SBB untuk meminta dengan tegas agar persoalan ini segera di tanggapi. 


"Katong cuma mau tuntut katong punya hak, jadi harus ada tanggapan karena sebelumnya uang makan dibayarkan rutin, tapi kenapa akhir-akhir ini belum juga dibayarkan, jika seng ada tanggapan juga maka katong tetap ketemu Bupati",tegas Upessy


Bukan saja itu, aksi ini disertai keributan yang mana beberapa orang meneriakkan hak mereka dihadapan Kasat Pol PP dan sejumlah pegawai yang ada disitu serta menimbulkan banyak pegawai yang keluar untuk menyaksikan keributan tersebut. (Ge-AR)


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aniaya Remaja 17 Tahun, DPP Partai Nasdem Didesak Pecat Alexander Patty

  Maluku-SBT,aspirasirakyat.co.id// Anggota DPRD Seram Bagian Timur dari Partai Nasdem inisial AP beserta istrinya dilaporkan ke Polres SBT. AP dan istrinya diduga melakukan penganiayaan terhadap remaja dengan inisial AHK (17) kemudian perbuatan mereka dilaporkan oleh Abdul Mukti Kelrey (50). Menurut Mukti, penganiayaan terhadap anaknya sasaran tepat pada kepala sehingga anaknya merasa pusing dan tertidur selama dua hari. Bukan saja itu, Handphone AHK juga diambil sebagai jaminan oleh AP sehingga membuat AHK sulit berkomunikasi dengan orang tuanya. "Setelah beberapa hari, barulah kami dihubungi untuk menjemputnya dengan menggunakan speedboat dari Geser",katanya  Kepada awak media aspirasirakyat.co.id saat ditemui di kediamannya pada Rabu (28/05/25), Mukti mengaku sangat menyesal dengan perbuatan wakil rakyat yang seharusnya tidak bertindak seperti preman. "Kalau memang anak saya salah, harusnya tidak aniaya dia sampai begitu, bahkan istrinya juga mengancam mau tikam anak...

Maluku Integrated Port Ditetapkan Bangun Di Kabupaten SBB, Semua Pihak Diminta Kawal Ketat Sistem Keamanan

  SBB-MALUKU,aspirasirakyat.co.id// Terkait dengan Maluku Integrated Port (MIP) yang akan dibangun di wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) masih menjadi tanda tanya di kalangan masyarakat. Pasalnya banyak kepentingan politik yang menggiring bahwa proyek Nasional yang diperjuangkan oleh Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, SH, LLM ini belum final untuk dibangun di Kabupaten SBB. Hal ini dijelaskan oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Samuel Huwae saat ditemui awak media pada acara peletakan batu penjuru Gedung Gereja Nuniali pada hari Minggu 03 Agustus 2025. Huwae menjelaskan kalau sampai sejauh ini pikiran dari Gubernur Maluku tidak pernah berubah untuk memindahkan posisi MIP ke daerah lain. "Kalau Waisarissa ada di Maluku Tenggara atau di Buru pasti disitulah MIP dibangun, namun karena Waisarissa ada di Kabupaten SBB, maka MIP tetap dibangun disitu dan tidak ada dari pikiran pak Gubernur untuk mau mengubah itu, kalau pak Gubernur lihat di Ambon sudah ada Amb...

Oknum Jurnalis Merilis Berita Tanpa Konfirmasi Valid, Tindakan Tidak Mendidik Publik

  SBB-MALUKU,aspirasirakyat.co.id// Jurnalis/wartawan merupakan mediator publik dalam menyajikan informasi sebagai sarana pendidikan publik, harus mengedepankan kaidah penulisan sehingga tidak mecedrai tujuan dan fungsi keberadaannya. Jurnalis memiliki peran penting dalam menyajikan informasi kepada publik. Fungsi utamanya adalah menyediakan informasi yang akurat, berimbang, dan bermanfaat bagi masyarakat. Berdasarkan peran dan fungsi keberadaan tersebut, di sayangkan adanya oknum Jurnalis/atau wartawan inisial FB yang merilis berita tanpa mengedepankan kaidah. Hal tersebut sebagaimana di tanggapi Asnawi Patty Aktivis Pemberdaya LSM KOMPAS lewat pesan singkat WhatsApp kepada media pada Minggu (08/06/25). "Membaca berita yang disebarkan pada group WhatsApp Forum Saka Mese Nusa oleh saudara FB sangat membingungkan, dalam berita tersebut memuatkan sangkaan, terhadap dugaan tindakan korupsi atau pengelapan namun dalam isi berita juga tidak menjelaskan keterangan rill pihak-pi...