Maluku Integrated Port Ditetapkan Bangun Di Kabupaten SBB, Semua Pihak Diminta Kawal Ketat Sistem Keamanan
SBB-MALUKU,aspirasirakyat.co.id// Terkait dengan Maluku Integrated Port (MIP) yang akan dibangun di wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) masih menjadi tanda tanya di kalangan masyarakat. Pasalnya banyak kepentingan politik yang menggiring bahwa proyek Nasional yang diperjuangkan oleh Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, SH, LLM ini belum final untuk dibangun di Kabupaten SBB.
Hal ini dijelaskan oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Samuel Huwae saat ditemui awak media pada acara peletakan batu penjuru Gedung Gereja Nuniali pada hari Minggu 03 Agustus 2025. Huwae menjelaskan kalau sampai sejauh ini pikiran dari Gubernur Maluku tidak pernah berubah untuk memindahkan posisi MIP ke daerah lain.
"Kalau Waisarissa ada di Maluku Tenggara atau di Buru pasti disitulah MIP dibangun, namun karena Waisarissa ada di Kabupaten SBB, maka MIP tetap dibangun disitu dan tidak ada dari pikiran pak Gubernur untuk mau mengubah itu, kalau pak Gubernur lihat di Ambon sudah ada Ambon Center, nah beliau juga mau ada Maluku Center dan MIP itulah yang menjadi Maluku Center",ungkap Huwae.
Dalam hal ini Gubernur Maluku sangat mengharapkan kondisi keamanan terus dijaga, sehingga tidak terjadinya keributan-keributan yang membuat keraguan dan kegelisahan bagi investor yang masuk ke Daerah Kabupaten SBB.
"SBB perlu diberikan keamanan yang kondusif sehingga mereka-mereka yang berniat membangun MIP di SBB secara umum dapat berjalan dengan baik, seperti juga dengan pisang abaka",jelas Huwae.
Setelah ditanyakan terkait persoalan pisang abaka yang dikelola lewat PT SIM, Huwae mengatakan bahwa apa yang terjadi dikalangan masyarakat dapat membuat kegelisahan sehingga investor mau melakukan pembangunan di Kabupaten SBB menjadi ragu.
"Pak Gubernur juga mengharapkan semua pihak yang ada di Kabupaten SBB dapat bertanggungjawab pada iklim kondusif ini supaya orang datang berinvestasi atau ingin mengembangkan Kabupaten dengan sukacita tanpa ada hambatan", imbuhnya.
Dikatakannya pula, Maluku punya kekayaan alam yang perlu dikembangkan namun jika kekayaan alam itu dibatasi dengan penolakan oleh masyarakat, maka akan susah untuk Maluku dibangun.
"Bagaimana kalau mau membangun Maluku lewat kekayaan alam namun ada masyarakat yang membatasinya, seharusnya semua mendukung demi Maluku Pung Bae karena sudah saatnya Maluku Naik Kelas",tutur Huwae. (Ge)
Komentar
Posting Komentar