Maluku-SBB,aspirasirakyat.co.id// Gempa magnitude 4,9 yang mengguncang Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) beberapa waktu lalu mengakibatkan kerusakan pada rumah warga.
Sampai dengan saat ini guncangan kecil-kecil terus mengguncang sehingga membuat masyarakat Desa Latu dan sekitarnya menjadi panik. Karena mengalami dengan trauma dampak tsunami yang pernah melanda Desa Latu, warga pun berantusias membuat kemah pengungsi.
Kondisi yang terjadi di wilayah Amalatu membuat Kepala BMKG Provinsi Maluku Djati Cipto Kuncoro turun langsung ke lokasi untuk memastikan kondisi masyarakat.
Kepala BMKG Provinsi Maluku didampingi oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nasir Suriali bersama Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten SBB Manda Kamelane, Kadis Perumahan Josan Tutupoho, perwakilan dari Dinas Sosial dan Camat Amalatu Rafly All Idrus bertemu dengan Kepala Desa Latu Bachtiar Patty di Kantor Desa Latu pada hari Kamis, (26/06/25).
Kegiatan ini juga bagian dari sosialisasi agar dapat mengetahui apa yang dirasakan oleh masyarakat. Kepala BMKG Provinsi Maluku Djati Cipto Kuncoro mengatakan bahwa kedatangannya ke Desa Latu untuk menjalankan tugas dan tupoksi BMKG karena menurutnya apa yang disampaikan oleh masyarakat menjadi perhatian bagi mereka.
Dan dirinya juga mengakui apa yang menimpa warga Desa Latu dan beberapa Desa lain terkait kerusakan tidak sampai ke BMKG. Dan dirinya baru mengetahui setelah membaca berita dari salah satu media. "Dari tanggal 1 Juni sampai sekarang sudah 125 kali gempa namun kita semua bersyukur karena tidak ada korban dalam gempa tersebut", ujarnya .
Kuncoro juga mengatakan berdasarkan 4 titik sensor yang sudah diletakkan di kabupaten SBB, BMKG bisa mendeteksi adanya gempa namun sampai saat ini mereka tidak bisa memprediksi kapan terjadinya gempa. "Setelah ini saya akan ke lokasi dan ketemu langsung dengan masyarakat sehingga saya bisa tahu, jika memang ada fenomena lain maka kami akan berikan alat pendeteksi dalam waktu beberapa hari",katanya.
Dalam hal ini Camat Amalatu mengaku baru pernah merasakan gempa yang mengguncang Amalatu tidak henti. Dikatakannya pula, gempa terus mengguncang setiap hari sehingga membuat masyarakat menjadi takut.
"Kondisi bangunan bukan cuma di Latu tapi ada beberapa Desa juga yang perlu di tinjau paskah gempa kemarin, jadi saya berharap agar jangan hanya di Desa Latu saja namun di Desa Hualoy, Desa Tomalehu dan Desa Seriholo juga sehingga tidak menjadi tanggapan negatif dan mereka juga merasa diperhatikan", ungkapnya.
Dirinya juga berharap agar untuk kondisi bangunan, ada sosialisasi sebelum ada bantuan yang turun dan juga bisa tau mana yang rusak berat dan mana yang rusak ringan karena ini juga mencegah adanya kecemburuan sosial di kalangan masyarakat.
Kepala BPBD Kabupaten SBB Nasir Suriali mengatakan bahwa untuk sosialisasi ini sangat penting sehingga semua masyarakat yang terdampak dapat merasakan. Dan itu menjadi catatan penting bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah maupun Dinas Perumahan.
"Kami setelah dari Latu, kami akan meninjau Desa lain yang terdampak gempa sehingga tidak menimbulkan rasa cemburuan sosial, tapi yang lebih penting adalah sosialisasi dan trauma healing",ungkap Nasir
Kepala Desa Latu juga mengatakan dirinya merasa bingung karena alat yang begitu canggih bisa dibilang tidak terdeteksi. Sekalipun dibilang tidak terdeteksi, tapi dirinya mempunyai data lengkap di BMKG Provinsi yang diambil dari Google.
Menurutnya, kejadian saat itu membuat masyarakat terguncang dan dirinya mengambil langkah untuk melaporkan kondisi masing-masing warga ke Desa, dan tercatat 252 rumah yang terkena dampak. "Setelah saya melaporkan ke Sekda SBB, maka semua mekanisme sudah saya dapatkan sehingga saya semalam mencoba berkomunikasi dengan SDM Provinsi Maluku ",ungkap Patty. Patty juga mengakui kalau sebelum gempa ada terdengar bunyi gentungan.
Masyarakat masih memiliki trauma dari pengalaman gempa yang mengguncang Aceh dan wilayah lain. Intinya ini sebuah fakta yang terjadi di Amalatu, sehingga membuat masyarakat masih cemas.
"Saya meminta tim agar dapat memberikan simulasi bagi masyarakat. Saya juga meminta ada tindakan bagi masyarakat terkait jalur-jalur evakuasi", ungkapnya.
Kepala BMKG Provinsi Maluku setelah mendengar apa yang disampaikan Camat Amalatu dan Kepala Desa Latu, ia mengatakan bahwa semua yang disampaikan Kepala Desa Latu adalah menjadi tugas tambahan bagi BMKG. "Kami punya SOP yang kami share itu kekuatan dibawah 3 karena jika kami share kekuatan yang besar apakah masyarakat sudah siap atau belum", ungkapnya.
"Sangat penting jika kita melakukan metigasi pada masyarakat, karena masyarakat perlu diberi pemahaman tentang apa saja yang dilakukan pasca gempa untuk itu, kegiatan sosialisasi perlu diberikan kepada masyarakat baik saat sedang melakukan ibadah di gereja, ibadah pengajian maupun lainnya", imbuhnya.
Kepala Dinas Perumahan Josan Tutupoho juga berharap agar Kepala Desa dan masyarakat dapat bekerjasama sehingga data rumah-rumah yang terkena dampak dapat diserahkan ke Dinas Perumahan untuk segera ditindaklanjuti. "Kami akan memakai Dana tanggap darurat untuk memprioritaskan, namun akan melewati beberapa tahapan",ujar Tutupoho.
Dinas Perumahan Kabupaten SBB mendapat apresiasi dari Pemerintah Desa Latu dengan pemberian bantuan rumah bagi warga yang terkena dampak bencana dan berharap masyarakat Desa Latu yang terkena dampak juga bisa merasakan sentuhan dari Pemerintah Kabupaten SBB.
Selain itu 3 warga Desa Latu yang terkena dampak bencana dengan kategori rumah rusak berat mendapat bantuan dari Dinas Sosial dan BPBD berupa kain selimut, sembako, tikar dan kasur. Penyerahan bantuan dari Dinas Sosial diserahkan kepada Kepala Desa Latu dan kemudian diteruskan kepada warga terkenda dampak bencana.
"Saya selaku Kepala Desa mengucapkan terima kasih kepada Dinas Sosial yang sudah membantu warga saya untuk memberikan bantuan, saya berharap agar pemberian bantuan ini juga dapat dirasakan oleh masyarakat lain yang terkena dampak ",ungkap Patty.
Setelah itu, Kepala BMKG Provinsi Maluku bersama rombongan menuju ke tempat pengungsian warga dan selanjutnya mengunjungi Desa lain yang terkena dampak akibat guncangan gempa. (Red)
Komentar
Posting Komentar