Breaking News

Masyarakat Mengeluh Jembatan Penghubung Putus, Pemda Terkesan Diam


 






Maluku-SBB,aspirasirakyat.co.id// Aktivitas masyarakat di salah satu kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) menjadi lumpuh total dikarenakan jalan penghubung putus.


Kecamatan Inamosol adalah kecamatan yang tidak pernah disentuh oleh Pemerintah akibat jarak untuk menempuh perjalanan dari kota Kabupaten hingga sampai di Kecamatan tersebut membutuhkan ribuan kilometer dengan harus melakukan akses transportasi yang sangat miris akibat jembatan penghubung putus akibat hujan deras.


Seluruh masyarakat di Kecamatan tersebut hanya menggunakan jembatan penghubung untuk membawa hasil perkebunan, pengurusan di Desa lain. Namun pada hari Jumat (20/10/2025), jembatan penghubung untuk lima (5) Desa menjadi putus akibat hujan deras sehingga membuat semua aktivitas lumpuh total.


Persoalan putusnya jembatan menambah penderitaan masyarakat di Daerah tersebut dikarenakan itu satu-satunya jalur yang selama ini mereka gunakan. Pemerintah Daerah tidak memberikan tanggapan apapun usai ditemui insan pers di acara Pelantikan MUI kemarin.


Salah satu warga yang ditemui awak media mengatakan bahwa sudah lima (5) hari ini semua aktivitas terhambat karena putusnya jembatan penghubung. "Sudah lima hari kami tidak bisa menyeberang. Hasil kebun busuk di rumah karena tidak bisa dibawa ke pasar,” keluh salah satu warga Inamosol saat ditemui media ini, Rabu (29/10/2025).


Masyarakat di Kecamatan Inamosol, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), . Ribuan kepala keluarga di sejumlah desa di wilayah itu harus menanggung penderitaan berat setelah jembatan satu-satunya yang menjadi akses utama menuju pusat perekonomian di Kecamatan Kairatu putus sejak lima hari lalu, tepatnya pada Jumat (24/10/2025).


Putusnya jembatan tersebut membuat warga kehilangan jalur vital yang selama ini mereka gunakan untuk menjual hasil perkebunan ke pasar Waimital, Desa Kairatu. Padahal, hampir 90 persen masyarakat Inamosol menggantungkan sumber penghidupan mereka dari aktivitas ekonomi di wilayah tersebut.


Akibatnya, sekitar lima desa di Kecamatan Inamosol kini terisolasi total. Warga kesulitan menjual hasil kebun, membeli kebutuhan pokok, maupun mengakses layanan kesehatan dan pendidikan.


“Sudah lima hari kami tidak bisa menyeberang. Hasil kebun busuk di rumah karena tidak bisa dibawa ke pasar,” keluh salah satu warga Inamosol saat ditemui media ini, Rabu (29/10/2025).


Kondisi ini semakin diperparah oleh minimnya respon Pemerintah Daerah. Hingga berita ini diturunkan, belum ada langkah nyata dari Pemerintah Kabupaten SBB untuk memperbaiki jembatan atau menyediakan jalur alternatif bagi warga.


Banyak pihak menilai, sikap Pemerintah yang terkesan cuek terhadap penderitaan masyarakat Inamosol mencerminkan lemahnya empati dan tanggung jawab terhadap rakyat di daerah terpencil. Hal ini juga mendapat tanggapan dari salah satu tokoh pemuda Desa Latu.


“Seakan tak punya hati. Pemerintah hanya diam sementara rakyatnya terisolasi dan mungkin sedang kelaparan,” ujar Saman Amirudin Patty dengan nada kecewa.


Upaya konfirmasi media kepada Bupati dan Wakil Bupati Seram Bagian Barat belum membuahkan hasil. Keduanya memilih tidak memberikan tanggapan terkait kondisi warganya yang kini tengah terjebak dalam keterisolasian.(Ge)

© Copyright 2022 - ASPIRASI RAKYAT